Langsung ke konten utama

Vintage mirror 2: The Neverland

Seorang gadis 12 tahun terlihat berjalan bersama seorang wanita berambut pirang bak Princess Aurora. Mereka berdua sampai di sebuah tanaman mistletoe yang menjuntai ke tanah bak tirai. Beatrice membuka tirai tersebut, tampaklah pemandangan mengejutkan bagi Holly, gadis kecil di sampingnya. 

Negeri dongeng telah di depan mata Holly. 

"Bercanda! Ini bukan dunia tipu tipu, maksudku selamat datang di The Neverland, sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin"

Holly dan Beatrice melangkah masuk. Bruk! Holly terduduk di tanah. "Kau baik baik saja?" tanya Beatrice terkejut. 

"Indah sekali" gumam Holly. "Jadi teringat dongeng yang dulu dibaca ibu sebelum tidur"

"Ehm, maaf Holly. Aku hanya bisa menemanimu sampai disini, kau bisa berteman dengan penghuni negeri ini. Kuyakin kau suka" Beatrice menyodorkan tongkat mawar ke tangan Holly. 

"Tapi pulanglah setelah senja, karena mistletoe akan menutup gerbang negeri ini" pesan Beatrice. "Baiklah, aku pergi dulu. Semoga petualanganmu menyenangkan"

Beatrice pun menghilang menjadi serbuk glitter. Holly menarik napas panjang. "Baiklah, petualangan baru akan datang padaku"

Holly melihat sekitar. "Wah akhirnya ada manusia juga yang berkunjung kemari. Kau pasti utusan tuan putri Beatrice" Holly tersentak, ternyata seorang gadis—eh, tapi mempunyai sayap bak peri. 

"Bagaimana kau tahu?" tanya Holly. 

"Tuan putri yang memberi tahu kami, Holly wahai anak manusia" jawab peri bersayap ungu tersebut.

"Wah, negerimu indah sekali. Aku jadi iri" timpal Holly.

Gadis itu tertawa kecil. "Terima kasih. Hanya orang baik dan berhati mulia yang boleh masuk kesini. Oh iya namaku Jade, sesuai dengan namaku, aku peri berlian" 

"Hai Jade" jawab Holly. Mereka berjabat tangan. 

"Holly mau memulai dari mana?" tanya Jade. 

"Ehm, terserah" jawab Holly. 

"Baiklah, aku akan mengenalkan teman temanku" Jade mengajak Holly ke sebuah padang rumput yang dipenuhi para makhluk mitologi yang sibuk dengan pekerjaannya. 

"Perhatian semua" Jade menepuk tangan. Semua menoleh pada mereka. "Inilah Holly, sahabat yang akan menjadi bagian dari keluarga kita"

"Hai Holly" sapa mereka semua. 

"Selamat datang di the Neverland" ucap seorang mermaid yang duduk dibatu karang. 

"Selamat datang di dunia penuh warna!" susul seorang boneka kayu. 

"Hai semua. Senang bertemu kalian" Holly tersenyum senang. 

Tiba tiba..

"Awaaaass..!" pekik seseorang dari atas. Holly terkejut, untunglah Jade langsung menarik tubuhnya dari peri yang terjatuh tersebut. 

"Kau ini, ceroboh sekali" Ruby, sama seperti Jade, ia juga peri berlian. 

"Maaf, maaf aku tidak hati hati. Pegasus yang menjatuhkanku" jawab si ceroboh, peri awan sekaligus peri cuaca. 

"Apa yang ka—aw!" 

"Holly!" pekik Jade. Holly terpental jauh ketika seekor Pegasus menumburnya dari belakang. 

Blash! Holly jatuh ke sungai berwarna coklat. Untung saja ada mermaid yang menyelamatkannya. 

Jade menutup mulut. "Kau tak apa apa?"

Holly mendesah. "Sungaimu kumuh sekali"

"Hei! Ini bukan kumuh, tapi cokelat" protes mermaid yang menyelamatkannya tadi. 

"Cokelat?" Holly bingung. 

Jade membantu Holly berdiri. "Benar. Ini sungai cokelat"

"Apa?!" Holly terkejut, ia melirik mermaid rakus yang meminum cokelat cair itu. Holly menjilat tangannya yang berlumuran cokelat. Lezat! 

Jade mengayunkan tongkat perinya ke arah Holly. Seketika tubuh Holly yang berlumuran cokelat menjadi bersih kembali. 

Peri awan mendekati Holly sembari menuntun kuda Pegasus itu. "Kau manusia? Maafkan aku, sekali lagi maaf"

Holly tertawa kecil. "Ah tak masalah"

"Sebagai permintaan maaf, kau boleh mengunjungi rumahku diatas awan, kau bisa bermain sepuasnya"

"Holly sebaiknya kau mengikutiku ke kebun bungaku" Rose, peri bunga. 

"Lebih baik mencicipi cokelat cair ini" mermaid penjaga sungai cokelat. 

"Sungai susu lebih enak" mermaid penjaga sungai berwarna putih, sungai susu. 

"Kau pasti menyukai pabrik kejuku" peri keju. 

"Ke kastil berlian saja" Ruby, peri berlian. 

"Ke tempatku lebih menyenangkan" peri buah. 

"Menjelajah ke laut saja, kau bisa berenang sesuka hati" mermaid berekor merah muda. 

"Ke gunung saja" peri es. 

"Bermain denganku lebih seru!" peri hewan. 

Semua ribut. Holly jadi pusing. 

"Terima kasih, terima kasih teman teman" jawab Holly. "Aku akan mengunjungi tempat kalian masing masing. Tenang saja, semua akan kebagian"

Holly menggunakan wand mawar pemberian Beatrice, ia bisa melayang di udara. Holly bisa terbang bebas. 

Pertama menuju awan yang sebenarnya bukan awan melainkan gulali! Bak pulau kapas, asyiknya bermain perosotan di pelangi, dan bertemu peri angin yang seketika ada badai. 

Kedua, mengunjungi taman bunga yang ternyata bunga bunga biskuit. Bisa dimakan! 

Ketiga, memetik buah buah dipohon bersama peri buah. Berbagai macam rasa bisa dirasakan di permen berbentuk buah itu. 

Keempat, bermain bersama hewan hewan, unicorn, dan terbang bersama Pegasus. 

Kelima, bermain salju dan mengunjungi gunung es atau lebih tepatnya gunung es krim! Mengenyangkan sekali di negeri ini. Sungai cokelat, sungai susu, semua lezat! 

Ke-enam, mengunjungi danau yang dihuni tuan naga, tapi naga yang baik. 

Terakhir, Holly memutuskan ini yang terakhir, yaitu berenang dan menjelajah laut bersama penghuni lautan. 

Melelahkan sekaligus menyenangkan. Walau bisa puas mencicipi segala kuliner ajaib disini, tapi Holly tak sampai lupa diri. Tak terasa hari mulai beranjak petang. Holly melepas lelah duduk dibawah pohon, di sebuah hutan mangrove. 

"Kau suka, Holly?" 

"Tentu saja, Terima kasih telah menemani waktuku, Jade"

"You are welcome. Hari sudah petang, apa kau ingin pulang?" 

Holly terkejut, ia melupakan hal itu. Peri malam mulai berdatangan. 

Holly berdiri, sembari memerhatikan seekor kucing yang memakan rumput. "Oh, aku betah disini, tapi ibuku pasti mencariku"

Jade bersama para peri lain mengantar Holly pulang, gerbang mistletoe sebentar lagi akan tutup. 

"Holly, ini untukmu" Jade memberikan tiga batu berlian berwarna-warni kepada Holly. 

"Oh Jade, ini indah sekali" jawab Holly. "Thanks in advance"

"Kami juga berterima kasih kepadamu yang telah menikmati negeri kami"

Holly memeluk teman teman barunya itu. Kemudian keluar dari negeri itu. Kini ia kembali ke hutan yang asri itu.

"Holly" Beatrice muncul dibelakang Holly. 

"Beatrice!" 

Holly memberikan kembali wand mawar itu

"Bagaimana?"

"Kau tahu sendiri dengan melihat wajahku sekarang" jawab Holly. Beatrice tertawa. Bertepatan saat Holly keluar dari cermin antik itu. Holly melihat jam dinding, pukul 11.30? 

"Thank you so much vintage mirror. Really the greatest adventure!"[*]







 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Lovely Bones

Namaku Salmon. Seperti nama ikan. Nama depanku adalah Susie. Aku terbunuh pada tanggal 6 Desember 1973. ... Saat itu awal musim dingin di bulan Desember, masih tersisa daun daun kering sisa musim gugur. Ketika hari sudah petang, aku pulang dari sekolah menempuh jalan yang dekat menuju rumahku. Dari sinilah semua kebahagiaanku terenggut ketika bertemu seorang pria yang merupakan tetanggaku. Mr. Harvey namanya. Aku bertemu dia tepatnya di area ladang jagung yang kebetulan sepi. Mr. Harvey menyapaku kemudian membujukku dengan alasan melihat hasil karya yang baru saja dibuatnya. Sebuah ruangan bawah tanah di tengah ladang tandus tersebut. Sekilas memang tak ada yang dikhawatirkan. Setahuku Mr. Harvey tinggal sendiri dirumahnya. Pekerjaannya membuat boneka boneka untuk anak anak. Kupikir tak ada salahnya jika melihat sebentar hasil karya Mr. Harvey tersebut. Ketika masuk ke ruangan itu, Mr. Harvey dengan gembiranya menunjukkan pajangan serta boneka yang dibuatnya. Ketika merasa aku harus pu...

Orphan First Kill

Kamu percaya gak kalau kamu melihat anak kecil tapi sebenarnya dia sudah berusia dewasa? Aku contohnya, aku sudah berusia tiga puluh tahun, tapi ukuran tubuhku bisa dibilang seperti anak kecil. Aku akan terus berbeda dari orang lain karena penyakit yang aku derita. Namaku Leena, orang orang mengira aku anak kecil, padahal aku seorang wanita dewasa, aku wanita yang malang. Sekarang aku tinggal di sebuah rumah sakit jiwa di Estonia, 'saarne institute' Orang orang itu menarikku dan mengekangku di dalam psikiatri ini, dan bilang kalau Aku gila, Aku tak terima, Orang orang itu membuatku semakin gila, aku suka membanting barang apa saja ketika Aku mengamuk dan memberontak, bahkan mereka memberiku jaket pengekang, entah apa gunanya, jaket sialan ini, aku tak ingin mengenakannya, aku berusaha melepasnya hingga meninggalkan bekas luka di leher serta pergelangan tanganku. Soal tubuh kecilku, aku sebenarnya menderita kelainan hormon tubuh, 'hipopituitarisme' namanya, yang membuat ...

Harry Potter's shop

                Palace theatre, London Is this the place that I've been dreaming of? It's my favourite!! Aaaahh ini seneng banget saya liatnya.. ini salah satu mimpi saya banget untuk bisa kesana Thank uu friend, udah fotoin.. tau banget yg saya suka Auu ah pokoknya jika kesana, saya wajib mampir ke place place and studio of Harry Potter